Kumpulan Kuis Mata Kuliah Analisis Korelasi dengan Data Kategori

Kuis Bab 1 Analisis Korelasi dengan Data Kategori

1.     Kita perlu memeriksa ketepatan pilihan analisis data jika bantuan paket statistika di komputer yang digunakan dengan cara:

a.     Meminta bantuan ahli statistika

b.     Menguasai bidang aplikasi statistika

c.     Menguasai teori statistika

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

2.     Analisis korelasi digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua peubah (variables):

a.     Kuantitatif

b.     Ketiga jawaban ini benar

c.     Kuantitatif dan kualitatif

d.     Kualitatif

 

3.     Proporsi variasi satu peubah yang dapat dijelaskan oleh peubah lainnya disebut:

a.     Koefisien determinasi

b.     Koefisien nondeterminasi

c.     Ketiga jawaban ini benar

d.     Koefisien alienasi

 

4.     Tinggi bangunan sekolah di kota Makassar, adalah contoh peubah dengan skala pengukuran:

a.     Nominal

b.     Rasio

c.     Ordinal

d.     Interval

 

5.     Volume bahan bakar yang terjual setiap hari pada suatu pompa bensin (SPBU) adalah contoh peubah dengan skala pengukuran:

a.     Rasio

b.     Nominal

c.     Ordinal

d.     Interval

 

6.     Perbedaan intensitas dari sebuah peubah kualitatif disebut:

a.     Dikotomi

b.     Ordinal

c.     Level

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

7.     Sikap positif siswa terhadap statistika yang membuatnya berprestasi dalam mata pelajaran itu, dan sebaliknya prestasi yang baik akan membangun sikap yang lebih positif adalah contoh:

a.     Hubungan timbal balik

b.     Hubungan asimetris

c.     Hubungan simetris

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

8.     Peubah kualitatif memiliki skala pengukuran:

a.     Nominal

b.     Interval

c.     Rasio

d.     Ordinal

 

9.     Jika koefisien korelasi dinyatakan dengan r, maka koefisien nondeterminasi dinyatakan dengan:

a.     Ketiga jawaban ini benar

b.     1 – r2

c.     √(1r2)

d.     r2

 

10.  Misalnya, peubah pembelian baju baru dan peubah pembelian perhiasan model mutakhir, keduanya dipengaruhi oleh keadaan ekonomi yang semakin baik, adalah contoh:

e.     Hubungan timbal balik

f.      Hubungan asimetris

g.     Ketiga jawaban ini benar

h.     Hubungan simetris

 

11.  Hubungan antara peubah bebas dengan peubah terikat, adalah contoh:

a.     Hubungan simetris

b.     Ketiga jawaban ini benar

c.     Hubungan timbal balik

d.     Hubungan asimetris

 

12.  Golongan darah pasien di suatu pusat kesehatan masyarakat adalah contoh peubah dengan skala pengukuran:

a.     Interval

b.     Ordinal

c.     Rasio

d.     Nominal

 

13.  Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur:

a.     Ketiga jawaban ini benar

b.     Pengaruh satu peubah terhadap peubah lainnya

c.     Hubungan sebab akibat dua peubah

d.     Kekuatan hubungan dua peubah

 

14.  Peubah kuantitatif memiliki skala pengukuran:

a.     Ordinal

b.     Rasio

c.     Interval

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

Kuis Bab 2 Analisis Korelasi dengan Data Kategori

1.     Kalau perhitungan untuk soal tabel silang ini dilakukan dengan bantuan komputer, hasil SPSS yang diperoleh sebagai berikut.

Penghasilan

 

 

 

Rendah

Menengah

Tinggi

 

 

 

Amat baik

48

64

41153

 

 

 

 

Pelayanan

Baik

98

120

50268

 

 

 

 

 

Jelek

30

33

16  79

 

 

 

 

Total

 

176

217

107500

 

 

 

Chi-Square Tests

 

 

 

 

 

 

 

 

Value

df

Asymp. Sig.

 

Exact Sig.

 

 

 

 

 

(2-sided)

 

(2-sided)

Pearson Chi- Square

4.278

4

 

.370

 

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5..

b.Binomial distribution used

Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan nilai Pearson Chi – Square = 4.278, karena:

a.     Binomial distribution used

b.     Ketiga jawaban ini benar

c.     The minimum expected count is 16.91

d.     0 cells (.0%) have expected count less than 5

 

2.     Nilai maksimum KTS yang mungkin dan diberi simbol KTSmaks dihitung dari tabel silang 3×5 adalah:

a.     √(4/5)

b.     √(3/5)

c.     √(2/3)

d.     Ketiga jawaban ini salah

 

3.     Nilai hitung KTS/KTSmaks kita sebut dengan Indeks Kuatnya Hubungan (IKH), mengindikasikan kekuatan hubungan yang besar dua faktor, apabila:

a.     IKH mendekati setengah

b.     Ketiga jawaban ini salah

c.     IKH mendekati nol

d.     IKH mendekati satu

 

4.     Jika H0 benar berarti dua kelompok atribut yang diuji keterkaitannya:

a.     Tidak memiliki keterkaitan

b.     Keterkaitannya tidak menunjukkan arah tertentu

c.     Keterkaitannya mungkin terjadi secara kebetulan

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

5.     Koefisien Tabel Silang (KTS) dengan rumus = (χ2/n)/√((b – 1)(k – 1)), dengan b = banyaknya baris dan k = banyaknya kolom dari tabel silang adalah KTS dari:

a.     Cramer

b.     Goodman – Kruskal

c.     Kendall – Stuart

d.     Pearson

 

6.     Diperoleh hasil SPSS analisis tabel silang sebagai berikut.

 

 

 

 

Motivasi Kerja

 

 

 

 

 

 

Rendah

Tinggi

 

 

 

Kepuasan Kerja

Rendah

18

10

28

 

 

Tinggi

8

20

28

 

 

 

Total

 

26

30

56

 

Chi-Square Tests

 

 

 

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pearson Chi-Square 7.179

1

 

.007

 

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.00

b.Binomial distribution used.

Nilai p – 0,007, yang berarti

a.     Tidak dapat diputuskan adanya keterkaitan antara kepuasan kerja dan motivasi kerja

b.     Ketiga jawaban ini benar

c.     Ada keterkaitan antara kepuasan kerja dan motivasi kerja

d.     Tidak ada keterkaitan antara kepuasan kerja dan motivasi kerja

 

7.     Uji hipotesis koefisien tabel silang (KTS) menggunakan statistik chi – kuadrat (χ2) yang menguji H0 dan H1 memiliki nilai p (probability value) dan dibandingkan dengan taraf kesignifikanan alpha (α) sehingga disimpulkan bahwa H0 diterima apabila:

a.     p ≥ α

b.     p = α

c.     p < α

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

8.     Untuk menggunakan koefisien tabel silang (KTS), perlu asumsi:

a.     Kemalaran (continuity)

b.     Ketiga jawaban ini benar

c.     Sebaran khusus normal

d.     Tidak perlu asumsi

 

9.     Koefisien tabel silang (KTS) adalah suatu ukuran kadar hubungan antara dua himpunan atribut. Pengukuran ini dapat dipergunakan kalau informasi kita tentang atribut itu terdiri dari rangkaian frekuensi yang tidak berurutan:

a.     Berurutan dari kecil ke besar

b.     Tidak berurutan

c.     Ketiga jawaban ini benar

d.     Berurutan dari besar ke kecil

 

10.  Persyaratan uji chi – kuadrat untuk tabel silang digunakan secara layak apabila:

a.     Ketiga jawaban ini benar

b.     Tidak ada sel mempunyai frekuensi harapan kurang dari satu

c.     Kurang dari 20% selnya mempunyai frekuensi harapan kurang dari lima

d.     Isi selnya adalah data frekuensi

 

Kuis Bab 3 Analisis Korelasi dengan Data Kategori

1.     SPSS memberikan hasil perhitungan komputer yang dapat membantu dengan cepat sebagai berikut.

 

 

 

X

Y

Spearman’s rho

X

Correlation Coefficient

1.000

615

 

 

Sig (1–tailed)

 

.017

 

Y

Correlation Coefficient

615

1.000

 

 

Sig (1–tailed)

.017

 

 

 

N

12

12

Kesimpulan yang paling baik adalah:

a.     Menolak H0: ρs = 0 pada taraf kesignifikan 1,8%

b.     Menolak H0: ρs = 0 pada taraf kesignifikan 2,0%

c.     Menolak H0: ρs = 0 pada taraf kesignifikan 1,5%

d.     Ketiga jawaban ini benar

 


3.     Misalkan tabel berikut hasil penilaian juri X dan Y

Karya tulis

Juri

A

B

C

D

E

X

1

2

3

4

5

Y

2

1

4

2

3

 

+

-

+

-

-

Koefisien Korelasi Peringkat Kendall (τ) dihitung dengan rumus τ = S/(1/2n(n – 1)) dimana S sama dengan:

a.     +1

b.     –1

c.     0

d.     2

 

4.     Jika dua hasil pengamatan atau lebih pada X maupun pada Y berangka sama, kita menggunakan prosedur yang biasa dalam memberi peringkat skor berangka sama, yaitu pengamatan berangka sama diberi peringkat:

a.     Rata – rata yang sedianya didapatkan andaikan tidak terdapat angka sama

b.     Sesuai urutan alphabet nama objek yang dinilai

c.     Sesuai urutan identitas objek yang dinilai

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

 

6.     Koefisien korelasi yang dihitung untuk hubungan dua peubah ordinal disyaratkan kedua peubah diukur dalam skala:

a.     Ordinal atau interval

b.     Ordinal

c.     Interval atau rasio

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

7.     Kesignifikan suatu rs yang kita hasilkan dalam situasi hipotesis nol benar dapat diuji dengan statistik t = rs √(n – 2)/(1 – r2), apabila (pilih yang paling tepat).

a.     n lebih besar 9

b.     n kurang dari 10

c.     n cukup besar

d.     ketiga jawaban ini benar

 

Kuis Bab 4 Analisis Korelasi dengan Data Kategori

1.     Koreksi kemalaran (continuity correction) diperlukan Uji McNemar χ2 = (bc)2/(b + c) rumus McNemar terkoreksi χ2MNK = (|bc| – 1)2/(b + c), apabila:

a.     Digunakan pada sampel data dikotomi turunan

b.     Digunakan pada sampel besar

c.     Digunakan pada sampel kecil

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

2.     Korelasi tetrachoric (atau rt), sebagai salah satu bentuk korelasi dua peubah dikotomi mengamsusikan:

a.     Peubah malar X yang sudah diubah menjadi peubah dikotomi dan Y dikotomi

b.     Dua peubah X dan Y yang sudah dalam bentuk peubah dikotomi

c.     Dua peubah malar X dan Y yang sudah diubah menjadi peubah dikotomi

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

3.     Hipotesis ”Individu dengan daya tarik luar yang besar cenderung menunjukkan pelaksanaan pekerjaan yang relatif baik.” disebut:

a.     Hipotesis simulasi

b.     Hipotesis nol

c.     Hipotesis diversi

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

4.     Perbandingan dua proporsi yang diturunkan dari tabel silang 2×2 dapat menggunakan:

a.     Ketiga jawaban ini benar

b.     Uji McNemar

c.     Uji Eksak Fisher

d.     Uji pendekatan distribusi normal dalam tabel silang 2×2

 

5.     Perlu dijelaskan bahwa rumus Cosine-pi memberikan pendekatan yang paling dekat kepada tetrachoric rt hanya jika kedua peubah X dan Y didikotomi pada:

a.     Kuratil – kuartil pertamanya

b.     Ketiga jawaban ini benar

c.     Median – mediannya

d.     Rerata – reratanya

 

6.     Korelasi tetrachoric akan lebih andal apabila:

a.     rt besar

b.     Pembagian dalam dua kategori di sekitar mediannya

c.     n besar

d.     ketiga jawaban ini benar

 

7.     Kita perlu menghindari upaya menghitung rt jika:

a.     Ketiga jawaban ini benar

b.     Terdapat frekuensi kecil dalam satu sel tabel 2×2

c.     Terdapat frekuensi nol dalam satu sel tabel 2×2

d.     Terdapat frekuensi besar dalam satu sel tabel 2×2

 

8.     Uji eksak Fisher (Fisher exact test) untuk tabel silang 2×2 apabila:

a.     Tabel silang 2×2 datanya frekuensi peubah turunan dari peubah malar

b.     Syarat analisis chi – kuadrat untuk tabel silang 2×2 tidak dapat dipenuhi

c.     Tabel silang 2×2 memiliki sel dengan frekuensi besar

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

9.     Indeks t diberikan kepada rt untuk menyatakan bahwa itu adalah koefisien korelasi tetrachoric yang secara numerik mendekati koefisien korelasi Pearson (r) dalam:

a.     Situasi yang sesuai

b.     Situasi dua peubah malar yang diubah menjadi peubah dikotomi

c.     Situasi dua peubah dikotomi sebagai turunan dari peubah malar

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

10.  Bentuk umum tabel 2×2 untuk uji Fisher sebagai berikut:

 

Kategori I

Kategori II

Jumlah

Sampel 1

a

A – a

A

Sampel 2

b

B – b

B

Jumlah

a + b

A + B – a – b

A + B

Pendekatan normal dengan statistik uji Z dihitung dengan rumus z = (a/A) – (b/B)/√p(1 – p)(1/A + 1/B), dengan p = (a + b)/(A + B) apabila nilai masing-masing a, b, A – a, dan B – b

a.     Tidak ada yang nol

b.     Paling sedikit lima

c.     Cukup besar

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

11.  Tabel 2×2 yang memungkinkan koefisien korelasi tetrachoric r dapat dihitung

Pertanyaan 2

Pertanyaan 1

 

Ya

Tidak

 

Ya

a

b

a + b

Tidak

c

d

c + d

Jumlah

a + c

b + d

a + b + c + d

a.     rcos–pi = cos (180° √bc / (ad + √bc))

b.     rcos–pi = cos (π √bc / (ad + √bc))

c.     rcos–pi = cos (180° / 1 + (ad + √bc))

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

Kuis Bab 5 Analisis Korelasi dengan Data Kategori

1.     Terdapat situasi bahwa peubah Y diukur dengan skala malar, namun tidak dapatnya diperoleh taksiran koefisien korelasi Pearson yang baik. Dalam kasus seperti ini, koefisien korelasi biseri (rb) dapa membantu, contoh situasi ini:

a.     Distribusi yang terpotong (truncated distribution)

b.     Terdapat sangat sedikit kategori untuk peubah Y

c.     Kemiringan yang tajam dari distribusi sampel Y

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

2.     Misalnya, kita ingin mengetahui korelasi antara nilai Indeks Prestasi Kumulatif IPK (Y) dan hasil Tes Potensi Akademik TPA (X) yang dikategorikan lulus dan gagal. Derajat hubungan yang digunakan untuk hal ini adalah:

a.     Koefisien korelasi point biseri rpb

b.     Ketiga jawaban ini benar

c.     Koefisien korelasi biseri rb

d.     Koefisien korelasi Pearson r

 

3.     Lebih baik menggunakan koefisien korelasi point-biserial (rpb) daripada koefisien korelasi biseri (rb), apabila dua peubah yang dikorelasikan:

a.     Tidak menunjukkan indikasi ketidakmalaran

b.     Menunjukkan indikasi kemalaran

c.     Ketiga jawaban ini benar

d.     Menunjukkan indikasi ketidakmalaran

 

4.     Jika koefisien korelasi rpb dan rb dihitung dari data yang sama, maka:

a.     Ketiga jawaban ini benar

b.     rpb akan lebih besar daripada rb

c.     rpb akan lebih kecil daripada rb

d.     rpb akan sama besar dengan rb

 

5.     Jika koefisien korelasi rpb dan rb dihitung dari data yang sama, maka:

a.     Keduanya tidak dapat dibandingkan

b.     Keduanya dapat dibandingkan

c.     Ketiga jawaban ini benar

d.     Keduanya memberikan hasil yang sama

 

6.     Koefisien korelasi point-biserial (rpb), yang sesuai apabila:

a.     Semua peubah dalam yang dikotomi murni

b.     Ketiga jawaban ini benar

c.     Tidak ada peubah yang berul-betul dikotomi

d.     Ada satu peubah dalam yang dikotomi murni

 

7.     Pada kecermatan yang sama, untuk koefisien biseri rb dan koefisien korelasi Pearson r, diperlukan:

a.     Ketiga jawaban ini benar

b.     Sampel yang lebih kecil untuk menghitung rb

c.     Sampel yang sama besar untuk menghitung rb

d.     Sampel yang lebih besar untuk menghitung rb

 

8.     Contoh peubah yang benar-benar dikotomi adalah:

a.     Ketiga jawaban ini benar

b.     Memiliki rumah sendiri dan tidak memiliki rumah sendiri

c.     Pekerjaan petani dan bukan petani

d.     Jenis kelamin

 

9.     Hubungan antara rb ­dan rpb dinyatakan dengan rb = ((√pq)/y)rpb atau rpb = (y/(√pq))rb, apabila:

a.     Syarat distribusi normal tidak terpenuhi

b.     Syarat distribusi normal tidak diketahui terpenuhi atau tidak

c.     Syarat distribusi normal terpenuhi

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

10.  Dengan menggunakan rumus untuk koefisien korelasi biseri, data Tabel 5.1 memberikan hasil rb = 0,508, sedangkan rumus koefisien korelasi Pearson memberikan hasil 0,395, maka hasil yang paling tepat digunakan adalah koefisien korelasi biseri karena:

a.     Dua peubah yang dikorelasikan adalah peubah dikotomi

b.     Ketiga jawaban ini benar

c.     Koefisien korelasi biseri lebih besar dari koefisien korelasi Pearson

d.     Peubah yang dikorelasikan adalah peubah dikotomi

 

11.  Selain koefisien biseri, jenis koefisien yang sesuai adalah koefisien korelasi point-biserial (rpb) apabila:

a.     Satu dari dua peubah dikotomi murni

b.     Dua peubah adalah dikotomi murni

c.     Ketiga jawaban ini benar

d.     Satu peubah malar dan yang lainnya dikotomi murni

 

12.  Untuk koefisien korelasi biseri (rb), rekomendasi agar dikotomi dilakukan pada median karena:

a.     Ketiga jawaban ini benar

b.     Jika p mendekati 1,0 rasio menjadi lebih besar

c.     Kesalahan baku rb lebih besar dari kesalahan baku Pearson

d.     Jika p mendekati 0,0 rasio menjadi lebih besar

 

13.  Koefisien korelasi biseri digunakan dengna syarat, peubah dikotomi yang dikorelasikan adalah:

a.     Peubah malar yang diubah menjadi dikotomi

b.     Peubah dikotomi murni

c.     Satu peubah malar dan satu peubah dikotomi

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

14.  Apabila terdapat pilihan antara menghitung koefisien korelasi Pearson (r) atau koefisien korelasi biseri (rb) kita harus memilih korelasi Pearson, karena:

a.     Kesalahan baku koefisien korelasi biseri jauh lebih besar

b.     Sampel terlalu besar

c.     Ketiga jawaban ini benar

d.     Waktu perhitungan menjadi pertimbangan

 

Kuis Bab 6 Analisis Korelasi dengan Data Kategori

1.     Untuk menentukan kecocokan menyeluruh di antara k himpunan peringkat, kita mencari nilai-nilai koefisien korelasi Spearman (atau koefisien korelasi Kendall) antara semua pasangan peringkat yang mungkin, dan kemudian menghitung rata – rata koefisien – koefisien ini untuk menentukan hubungan keseluruhan. Jika terdapat k = 3 himpunan peringkat, maka banyaknya pasangan yang mungkin adalah:

a.     3

b.     5

c.     4

d.     Ketiga jawaban ini salah

 

2.     Hasil perhitungan koefisien korelasi peringkat Spearman diberikan pada output computer berikut:

 

 

 

X

Y

Z

Spearman’s rho

X

Correlation Coefficient

1.000

.479

.758

 

 

Sig. (2-tailed)

.

.162

.011

 

Y

Correlation Coefficient

.4791

.000

.345

 

 

Sig. (2-tailed)

.162

.

.328

 

Z

Correlation Coefficient

.758

.3451

.000

 

 

Sig. (2-tailed)

.011

.328

.

 

 

N

10

10

10

a.     rsxy = 0,479

b.     rsyz = 0,345

c.     rsxz = 0,758

d.     ketiga jawaban ini benar

 

3.     Kendall (1948) telah menunjukkan adanya hubungan linear antara τsrt dan W yang diberikan dalam rumus: τsrt = (kW – 1)/(k – 1). Simbol τsrt adalah rerata dari koefisien korelasi semua pasangan yang mungkin dari k peubah dari korelasi:

a.     Ketiga jawaban ini salah

b.     Spearman

c.     Kendall

d.     Pearson

 

4.     Jika ada 3 penilai X, Y, dan Z serta 3 individu yang dinilai I1, I2, dan I3. Jika ketiga penilai memiliki kecocokan sempurna dalam memberi peringkat kepada 3 individu, maka pemenang pertama, kedua dan ketiga memiliki jumlah peringkat secara berturut – turut.

a.     3, 6, dan 9

b.     Ketiga jawaban ini salah

c.     12, 15, dan 18

d.     1, 2, dan 3

 

5.     Apabila kita mempunyai k himpunan peringkat, kita dapat menentukan hubungan antara himpunan – himpunan peringkat itu dengan menggunakan:

a.     Ketiga jawaban ini benar

b.     Koefisien korelasi Pearson

c.     Koefisien korelasi peringkat Kendall

d.     Korelasi konkordansi Kendall

 

6.     Koefisien korelasi konkordansi Kendall (W) mengandung hubungan linear dengan:

a.     Koefisien korelasi product moment Pearson

b.     Koefisien korelasi peringkat Spearman

c.     Ketiga jawaban ini benar

d.     Koefisien korelasi peringkat Kendall

 

7.     Untuk menentukan kecocokan menyeluruh di antara k himpunan peringkat, kita mencari nilai–nilai koefisien korelasi Spearman (atau koefisien korelasi Kendall) antara semua pasangan peringkat yang mungkin, dan kemudian menghitung rata–rata koefisien–koefisien ini untuk hubungan keseluruhan. Jika terdapat k = 3 himpunan peringkat, maka banyaknya pasangan yang mungkin adalah:

a.     5

b.     6

c.     4

d.     Ketiga jawaban ini salah

 

8.     Ukuran hubungan koefisien korelasi konkordansi Kendall (W) dapat digunakan dalam situasi:

a.     Koefisien korelasi peringkat Spearman tidak dapat digunakan

b.     Kita mempunyai k himpunan peringkat

c.     Koefisien korelasi peringkat Kendall tidak dapat digunakan

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

9.     Pendekatan pengujian untuk sampel besar digunakan statistik F = (k – 1)W/(1 – W) yang mendekati distribusi Snedecor F dengan dk pembilang V1 dan dk penyebut V2 yang bisanya bukan bilangan bulat, sehingga nilai F yang dicari tidak terdapat di tabel rujukan. Dengan demikian nilai F tabel yang digunakan adalah:

a.     Nilai terdekat yang lebih kecil pada nilai – nilai tabel F

b.     Nilai terdekat yang lebih besar pada nilai – nilai tabel F

c.     Nilai interpolasi pada nilai – nilai tabel F

d.     Ketiga jawaban ini benar

 

10.  Misalnya lima peserta lomba dinilai oleh tiga juri, hasil peringkat diberikan sebagai berikut.

 

Peserta

Penilai

A

B

C

D

E

I

2

1

4

3

5

II

2

3

5

1

4

III

3

2

4

1

4

Maka yang ditetapkan sebagai juara 1, 2, dan 3 adalah:

a.     D, B, dan E

b.     D, B, dan C

c.     D, B, dan A

d.     Ketiga jawaban ini salah


Comments

Popular Posts