Kuis Bab 3 - 4 Buku Mencari Kebenaran Suatu Tinjauan Filosofis

1.     Seorang filosof menjalani profesinya pada tahun 585 SM dan mencapai ketenaran setelah berhasil meramalkan gerhana matahari yang terjadi pada tahun tersebut, dia adalah

a.     Thales

b.     Anaximandros

c.      Strathern

d.     Apollodorus


2.     Seorang filosof menjadi terkenal mengkritik pandangan gurunya mengenai air sebagai prinsip dasar (arche) segala sesuatu. Ia mengatakan bahwa prinsip dasar segala sesuatu adalah to apeiron. Dia adalah

a.      Apollodorus

b.     Strathern

c.      Thales

d.     Anaximandros


3.     Seorang filosof mengatakan bahwa intisari alam adalah udara, karena udaralah yang meliputi seluruh alam serta udara pulalah yang menjadi dasar hidup bagi manusia yang amat diperlukan oleh nafsunya. Dia adalah

a.      Pythagoras

b.     Apollodorus

c.      Anaximenes

d.     Anaximandros


4.     Seorang filosof berpendapat bahwa dasar segala sesuatu ialah bilangan, sehingga orangyang tahu dan mengerti betul akan bilangan, tahu jugalah ia akan segala sesuatu. Dia adalah

a.      Strathern

b.     Pythagoras

c.      Paramenidesa

d.     Heracleitos


5.     Asal  mula dunia ini menurut dia adalah api, karena sifat api itu selalu bergerak dan berubah dan tidak tetap. Pendapat ini dikemukakan oleh

a.      Pythagoras

b.     Heracleitos

c.      Empedokles

d.     Strathern


6.     Ada dua prinsip yang mengatur perubahan di dalam alam semesta, yaitu cinta (philoes) dan benci (neikos). Pendapat ini dikemukakan oleh

a.      Anaximandros

b.     Socrates

c.      Empedokles

d.     Plato


7.     Pada masa Socrates, pusat perhatian orang kepada

a.      Tubuh sebagai mikrokosmos

b.     Alam (masa cosmologia)

c.      Jagat raya sebagai makrokosmos

d.     Manusia (masa antropologis)


8.     Seorang filosof mengatakan bahwa pengetahuan itu ada dua macam, yaitu pengetahuan semu yang diperoleh dengan indera dan pengetahuan yang sebenarnya yang diperoleh dengan budi. Dia adalah

a.      Pythagoras

b.     Heracleitos

c.      Paramenidesa

d.     Empedokles


9.     Filsafat barat abad pertengahan (476 – 492 M) bisa dikatakan abad kegelapan, karena

a.      Ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang

b.     Pihak gereja membatasi para filosof dalam berpikir

c.      Semua jawaban di atas benar

d.     Semuanya diatur oleh doktrin gereja yang berdasarkan keyakinan


10.  Pelajaran mula-mula pada anak diberikan dalam bentuk permainan dan nanti pada usia kira-kira tujuh tahun barulah diberikan pelajaran yang sungguh-sungguh. Pendapat ini dikemukakan oleh

a.      Francois Rebelais (1949 – 1553)

b.     Erasmus (1469 – 1536)

c.      Aurelius Agustinus (354 – 430)

d.     Michel Eyquem de Motaigne (1533 – 1592)


11.  Penulis yang paling berpengaruh dari renaissance Prancis, dikenal mempopulerkan esai sebagai gaya sastera dan secara populer dikenal sebagai bapak dari skeptisisme modern (the father of modern skepticism), adalah

a.      Erasmus (1469 – 1536)

b.     Wolfang Ratke (1571 – 1635)

c.      Galileo Galilei (1564 – 1642)

d.     Michel Eyquem de Montaigne (1533 – 1592)


12.  Filosof dan disikawan Italia yang berperan besar dalam revolusi ilmiah dengan sumbangannya terhadap penyempurnaan teleskop, berbagai observasi astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua (dinamika) adalah

a.     Galileo Galilei (1564 – 1642)

b.     Wolfang Ratke (1571 – 1635)

c.      Aurelius Agustinus (354 – 430)

d.     Erasmus (1469 – 1536)


13.  Michel Eyquem de Montaigne (1533 – 1592) berpendapat bahwa

a.      Semua jawaban di atas benar

b.     Pengetahuan tentang manusia dan bumi adalah faham yang dipentingkan

c.      Pendidikan lebih penting daripada pengajaran

d.     Segala yang dipelajari harus ditinjau dari segala segi


14.  Seorang filosof membaca Roma 13: 13 – 14, “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati” setelah ia mendengar suara anak kecil yang sedang bermain di taman mengatakan, “Ambillah dan bacalah!”. Dia adalah

a.     Aurelius Agustinus (354 – 430)

b.     Erasmus (1469 – 1536)

c.      Wolfang Ratke (1571 – 1635)

d.     Galileo Galilei (1564 – 1642)

e.      Wolfang Ratke (1571 – 1635)

Comments

Popular Posts