Bab VIII Bagaimana Dinamika Historis, dan Urgensi Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan Indonesia dalam Konteks Pergaulan Dunia?
Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi
Cetakan I Tahun 2016
Praktik Kewarganegaraan 8
Bacalah dengan seksama sebuah pemberitaan dari media terkait materi bab 8 berikut ini:
Selasa, 11 Februari 2014 | 12:39
TNI Investigasi Nelayan Indonesia yang Ditangkap Papua Nugini Jakarta- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Moeldoko mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan investigasi terhadap tertangkapnya nelayan Merauke di Papua Nugini. Setelah mengetahui duduk perkaranya, pemerintah kata Moeldoko, bisa mengajak Papua Nugini duduk bersama dan menyelesaikan masalah tersebut.
"Kita akan komunikasikan, kita harus tahu persis titik kejadiannya bagaimana, apakah di perbatasan, atau di wilayah mereka, lalu kenapa harus pakai kekerasan seperti itu. Itu harus didalami," demikian kata Moeldoko saat ditemui di Balai Sidang Senayan, Jakarta, Selasa (11/2).
Hal itu disampaikan Moeldoko menyusul adanya warga Merauke yang ditengarai nelayan memasuki perairan Papua Nugini. Belakangan diketahui mereka diproses marinir setempat dan ditengarai mendapatkan tindakan kekerasan dan hingga saat ini belum diketahui nasibnya.
"Pasti akan tanya, ini area politik atau pertahanan. Kalau area pertahanan, domain saya. Kalau berpolitik, nanti menlu (menteri luar negeri) yang protes," kata dia lagi ketika ditanya rencana pengecekan ke Papua.
Moeldoko menambahkan, wilayah Nusantara memang sangat luas sehingga kekuatan TNI kadang kala tidak selalu siap sedia mengecek bagian perairan. Kata dia, wajar jika terjadi kebobolan. Namun demikian, Moeldoko optimistis pengawasan perairan bisa makin ketat dengan adanya kapal selam yang rencananya dibeli dari Korea Selatan dan Inggris. "Nanti kekuatan bertambah," tambahnya.
Penulis: Ezra Natalyn/YS
Sumber : http://www.beritasatu.com/nasional/165635-tni-investigasi-nelayanindonesia-yang-ditangkap-papua-nugini.html
Selanjutnya, diskusikan untuk menjawab pertanyaan berikut
1.
Apa sebenarnya kasus yang tengah dihadapi nelayan Papua
berdasar pemberitaan di atas?
Jawab
Penangkapan
sekaligus kekerasan pada nelayan Papua asal Merauke yang diduga melanggar batas
wilayah dan memasuki perairan Papua Nugini.
2.
Apa kemungkinan latar belakang penyebab nelayan sering
dianggap melanggar batas wilayah perairan sebuah negara?
Jawab
Wilayah perairan
antar negara selalu menjadi hal yang sensitif hingga saat ini. Pada wilayah
perairan sendiri, tidak ada bukti nyata untuk menunjukkan batas wilayah
sehingga nelayan tahu batas wilayahnya, alasan lainnya yaitu nelayan tersebut
kekurangan sumber daya alam yang berada di laut wilayah negaranya. Sehingga tak
jarang para nelayan sering melanggar batads wilayah perairan sebuah negara.
3.
Menurut Anda
apakah wilayah negara RI juga rentan terhadap masuknya kapal dan nelayan asing?
Mengapa demikian?
Jawab
Wilayah negara RI
tentu mengalami kerentanan terhadap masuknya kapal dan nelayan asing. Indonesia
merupakan negara maritim yang terdiri dari 2/3 lautan, sedangkan kekuatan TNI
kadang kala tidak selalu siap sedia mengecek bagian perairan. Seperti pada
perbatasan Indonesia-Vietnam tepatnya di perairan Natuna yang menjadi salah
satu wilayah yang rawan terjadinya ilegal
fishing. Menelisik kasus terbaru pada Desember 2019, dimana China mengklain
laut Natuna Utara sebagai bagian dari wilayahnya sehingga merasa berhak untuk
mengeksploitasi sumber daya yang ada di sana. Hal ini membuktikan kerentanan
wilayah perairan Indonesia yang memiliki letak strategis sehingga berbagai ancaman
seperti masuknya kapal dan nelayan asing tidak dapat terhindarkan.
4.
Apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah Indonesia,
secara politik dan pertahanan, dalam mengawasi kedaulatan wilayah negara?
Jawab
Secara politik, Indonesia
perlu membuat aturan ataupun perundang-undangan yang ketat terhadap pihak yang
melangar batas wilayah negara sebagai bentuk ketegegasan negara dalam menjaga kedaulatan wilayah serta penerapan
peraturan yanng nyata untuk menampakkan hasil yang signifikan dari perautran
yang telah diciptakan.
Secara Pertahanan,
dengan cara meningkatkan kekuatan pengawasan perairan dan menambah sarana transportasi
di perairan. Membangun pos lintas batas dan pos pengawasan untuk melaksanakan
patroli sehingga dapat menjadi penunjang pengawasan wilayah negara.
5.
Menurut Anda, sudah cukupkah apabila pemerintah
Indonesia mengajukan protes terhadap Papua Nugini terkait insiden di
atas?
Jawab
Dibanding
memprotes terkait insiden yang terjadi, alangkah baiknya untuk mengupayakan
agar nelayan Indonesia tidak keluar dari batas wilayah perairan negara
Indonesia, yang negara satu dan lainnya tidak boleh melewati batas wilayah
masing-masing. Meski tentara Papua Nugini melakukan hal yang dianggap kejam dan
merugikan warga negara Indonesia, namun dapat diketahui hal ini bermula dari
nelayan Merauke yang telah melanggar batas wilayah negara. Sehingga perlunya
komunikasi yang baik untuk menyelesaikan masalah dari kedua negara mengenai
perbatasan wilayah dan kasus kekerasan yang terjadi.
6.
Dalam konteks wawasan nusantara, kasus tersebut
merupakan peluang ataukah tantangan?
Jawab
Kasus terebut
dapat dijadikan sebagai peluang maupun tantangan. Tantangan yang dihadapi,
Indonesia akan mengalami konflik masalah antar negara yaitu Papua Nugini yang
menjadi salah satu negara yang notabene memiliki hubungan bilateral dengan
Indonesia. Sehingga terjadinya konflik yang bilamana tidak terselesaikan dengan
baik, maka akan mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya kepentingan
nasional.
Kemudian, dari
kasus ini dapat menjadi sebuah peluang bagi pemerintah untuk meningkatkan
kekuatan pertahanan kekuasaan wilayah negara, baik dari segi pencegahan maupun
tindakan penanganan yang akan dilakukan. Hal ini dapat menjadi bumerang bagi
negara Papua Nugini jika warganya melalukan hal yang sama, yakni melanggar
wilayah perbatasan negara.
Referensi
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2016.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN untuk Perguruan Tinggi. Kementrian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Atika, Nurul. 2017. UPAYA
PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENJAGA WILAYAH PERBATASAN INDONESIA-VIETNAM TAHUN
(2010-2014). Pekanbaru: Universitas Riau.
Riyandi, Saugi. 2014. “4 Fakta kapal nelayan RI dibakar
tentara Papua Nugini”, https://www.merdeka.com/peristiwa/4-fakta-kapal-nelayan-ri-dibakar-tentara-papua-nugini.html
Comments
Post a Comment