Contoh Makalah Statistika Kependudukan: Kondisi Kependudukan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan
STATISTIKA
KEPENDUDUKAN
Kondisi Kependudukan
di Kabupaten Jeneponto
Dosen Pengampu:
Muhammad Fahmuddin S,
S.Pd., M.Stat.
Disusun oleh:
Novia Dwi Adriyanti Asis
210112502028
Kelas 02
PROGRAM STUDI STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis
ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kondisi Kependudukan di
Kabupaten Jeneponto”. Kemudian
selawat beserta salam disampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW. yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunah untuk keselamatan umat
di dunia. Penyusunan makalah ini diperlukan dalam
rangka memenuhi tugas ujian tengah semester Statistika Kependudukan, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Semoga makalah ini dapat menambah
wawasan pengetahuan sehingga berguna sebagai acuan makalah lainnya.
Makassar, 12 Maret
2024
Novia Dwi
Adriyanti Asis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kondisi Demografi
B.
Angka
Fertilitas
C.
Angka
Morbiditas
D.
Angka
Mortalitas
E.
Angka
Migrasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin di Kabupaten Jeneponto Tahun 2023
Tabel 2.2 Indikator
Penduduk Kabupaten Jeneponto 2020–2023
Tabel 2.3 Angka
Fertilitas pada Rumah Sakit Bersalin dan Puskesmas Berdasarkan Kecamatan di
Kabupaten Jeneponto Tahun 2023
Tabel 2.4 Angka Morbiditas Menurut
Karakteristik Tahun 2023
Tabel 2.5 Angka Mortalitas pada Rumah Sakit
Bersalin dan Puskesmas Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Jeneponto Tahun 2023
Tabel 2.6 Migrasi Masuk Total, Migrasi Masuk
Keluar, dan Migrasi Neto Total di Kabupaten Jeneponto
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keadaan penduduk di
suatu wilayah dapat diketahui dengan demografi, demografi didefinisikan sebagai
studi ilmiah yang mempelajari dinamikan kependudukan di suatu wilayah karena
pengaruh perubahan fertilitas, mortalitas dan migrasi. Philip M. Hauser dan
Dudley Duncan (1959) mendefinisikan bahwa demografi merupakan ilmu yang
mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk serta
perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut, yang biasanya timbul
akibat peristiwa kelahiran, kematian dan migrasi (gerak teritorial), begitupun angka
kesakitan (morbiditas).
Masing-masing
komponen yang menjadi aspek penting dalam demografi dapat mempengaruhi laju tingkat
pertumbuhan penduduk, menjadi sebuah barometer tentang kesehatan dan
kesejahteraan penduduk, serta dapat digunakan dalam menyusun perencanaan
kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan yang menyangkut pelayanan kebutuhan
dasar. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kondisi kependudukan di suatu
wilayah.
Sulawesi Selatan yang
merupakan salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak terus mengalami
laju tingkat pertumbuhan penduduk tiap tahunnya. Menurut Badan Pusat Statistik
(BPS), jumlah penduduk Sulawesi Selatan pada tahun 2023 sebanyak 9.362,29 ribu
jiwa, dan diproyeksikan meningkat dengan laju pertumbuhan 1,13% menjadi
9.463,39 ribu jiwa. Jika diurutkan berdasarkan kabupaten/kota, jumlah penduduk
terbanyak berada di Kota Makassar, lalu Kabupaten Bone, Gowa, Bulukumba,
Pinrang, Jeneponto, hingga terendah berada di Kepulauan Selayar.
Kabupaten Jeneponto
sebagai kabupaten yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, menjadikannya penting untuk mengetahui dan
mengkaji kondisi kependudukan di daerah tersebut dengan komponen demografi yang
memiliki pengaruh dalam laju tingkat pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, disusun
makalah dengan judul ”Kondisi Kependudukan di Kabupaten Jeneponto”.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut.
1.
Bagaimana
kondisi demografi di Kabupaten Jeneponto?
2.
Bagaimana
kondisi fertilitas di Kabupaten Jeneponto?
3.
Bagaimana
kondisi morbiditas di Kabupaten Jeneponto?
4.
Bagaimana
kondisi mortalitas di Kabupaten Jeneponto?
5.
Bagaimana
kondisi migrasi di Kabupaten Jeneponto?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui kondisi demografi di Kabupaten Jeneponto.
2.
Untuk
mengetahui kondisi fertilitas di Kabupaten Jeneponto.
3.
Untuk
mengetahui kondisi morbiditas di Kabupaten Jeneponto.
4.
Untuk
mengetahui kondisi mortalitas di Kabupaten Jeneponto.
5.
Untuk
mengetahui kondisi migrasi di Kabupaten Jeneponto.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Kondisi
Demografi
Shryock dan Siegel
(1971) membagi pengertian demografi dalam arti sempit dan luas. Secara sempit
atau demografi formal, diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jumlah,
distribusi, struktur dan pertumbuhan penduduk. Sedangkan dalam arti luas, demografi
mencakup semua karakteristik penduduk termasuk di dalamnya etnik, budaya,
sosial dan ekonomi. Adapun kondisi demografi formal di Kabupaten Jeneponto, sebagai
berikut.
Tercatat jumlah
penduduk di Kabupaten Jeneponto sebanyak 420.123 jiwa dan terpadat berada di
Kecamatan Tamalatea sebanyak 65.198 jiwa. Kepadatan penduduk sebesar 560,32
jiwa/km2 dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode 2022-2023
sebesar 0,86% per tahun. Sementara itu, besarnya angka rasio jenis kelamin
penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 97,59.
Tabel 2.1 Jumlah
Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kabupaten
Jeneponto Tahun 2023
Kelompok Umur |
Jenis Kelamin |
|||||
Laki-Laki |
% |
Perempuan |
% |
Jumlah |
% |
|
0 – 4 |
17.160 |
8,36 |
16.540 |
7,90 |
33.700 |
8,13 |
5 – 9 |
16.010 |
7,80 |
15.600 |
7,45 |
31.610 |
7,63 |
10 – 14 |
16.980 |
8,28 |
16.130 |
7,70 |
33.110 |
7,99 |
15 – 19 |
17.940 |
8,74 |
17.160 |
8,20 |
35.100 |
8,47 |
20 – 24 |
17.360 |
8,46 |
16.890 |
8,07 |
34.250 |
8,26 |
25 - 29 |
18.010 |
8,78 |
17.230 |
8,23 |
35.240 |
8,50 |
30 – 34 |
17.580 |
8,57 |
17.570 |
8,39 |
35.150 |
8,48 |
35 – 39 |
16.470 |
8,03 |
17.150 |
8,19 |
33.620 |
8,11 |
40 – 44 |
15.140 |
7,38 |
16.100 |
7,69 |
31.240 |
7,54 |
45 – 49 |
13.410 |
6,54 |
14.210 |
6,79 |
27.620 |
6,66 |
50 – 54 |
10.850 |
5,29 |
11.830 |
5,65 |
22.680 |
5,47 |
55 – 59 |
8.840 |
4,31 |
9.960 |
4,76 |
18.800 |
4,54 |
60 – 64 |
7.170 |
3,50 |
7.970 |
3,81 |
15.140 |
3,65 |
65 – 69 |
5.320 |
2,59 |
5.850 |
2,79 |
11.170 |
2,69 |
70 - 74 |
3.210 |
1,56 |
3.820 |
1,82 |
7.030 |
1,70 |
75+ |
3.700 |
1,80 |
5.350 |
2,56 |
9.050 |
2,18 |
Kabupaten
Jeneponto |
205.150 |
100 |
209.360 |
100 |
414.510 |
100 |
Sumber:
Proyeksi Penduduk Indonesia 2020 – 2050 Hasil Sensus Penduduk 2020
Maka diketahui penduduk berumur 0–14 tahun
atau usia muda/usia belum produktif sebanyak 23,74%, penduduk berumur 15–64
tahun atau penduduk pada usia dewasa/usia kerja/usia produktif sebanyak 69,68%,
dan penduduk berumur 65 tahun ke atas atau dinamakan penduduk usia tua/usia non
produktif sebanyak 6,57%. Maka
dapat diketahui, di Kabupaten Jeneponto lebih dari setengah jumlah penduduk
berada pada usia produktif.
Tabel
2.2 Indikator Penduduk Kabupaten Jeneponto 2020–2023
Uraian |
2020 |
2021 |
2022 |
2023 |
Jumlah |
401,610 |
405.508 |
410.639 |
420.123 |
Kepadatan |
535 |
541 |
548 |
560 |
Sex ratio |
97.75 |
97.75 |
97.80 |
97.59 |
Penduduk Menurut Kelompok Umur |
||||
0 – 14 tahun |
98.215 |
97.416 |
96.958 |
98.420 |
15 – 64 tahun |
278.202 |
282.449 |
286.889 |
288.840 |
65+ tahun |
24.593 |
25.643 |
26.792 |
27.250 |
Sumber: Jeneponto Dalam Angka, 2021–2024 (diolah)
Adapun angka
fertilitas di Kabupaten Jeneponto yang tercatat, yaitu 6.228 jiwa, dengan angka
kelahiran kasar/crude birth rate (CBR) sekitar 15,025 per 1.000
penduduk. Angka morbiditas sebesar 20,06, angka mortalitas sebanyak 70 jiwa
dengan angka kematian kasar/crude dead rate (CDR) sekitar 0,169 per
1.000 penduduk. Kemudian untuk migrasi masuk sekitar 27.451 jiwa dan migrasi
keluar sekitar 74.173 jiwa.
B.
Angka
Fertilitas
Fertilitas atau biasa
disebut juga natalitas, berhubungan dengan kelahiran penduduk yang berkaitan
dengan jumlah bayi yang dilahirkan, dapat pula diukur dari jumlah anak
per-pasangan. Tentu, budaya, sosial, dan ekonomi akan berpengaruh dalam
fertilitas suatu wilayah. Dihitung pula angka kelahiran kasar/crude birth
rate (CBR), yaitu banyaknya kelahiran dalam satu tahun tertentu per seribu
penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Adapun angka fertilitas di Kabupaten
Jeneponto, akan ditampilkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.3 Angka
Fertilitas pada Rumah Sakit Bersalin dan Puskesmas
Berdasarkan Kecamatan
di Kabupaten Jeneponto Tahun 2023
Kecamatan |
Kelahiran |
% |
CBR |
Bangkala |
1.023 |
16,43 |
2,468 |
Bangkala Barat |
546 |
8,77 |
1,317 |
Tamalatea |
786 |
12,62 |
1,896 |
Bontoramba |
579 |
9,30 |
1,397 |
Binamu |
942 |
15,13 |
2,273 |
Turatea |
506 |
8,12 |
1,221 |
Batang |
342 |
5,49 |
0,825 |
Arungkeke |
271 |
4,35 |
0,654 |
Tarowang |
378 |
6,07 |
0,912 |
Kelara |
434 |
6,97 |
1,047 |
Rumbia |
421 |
6,76 |
1,016 |
Kabupaten
Jeneponto |
6.228 |
100 |
15,025 |
Sumber:
Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, 2023
Angka fertilitas
tertinggi berada di Kecamatan Bangkala sebanyak 1.023 jiwa (16,43%) dengan CBR
sebesar 2,468, lalu Kecamatan Binamu sebanyak 942 jiwa (15,13%) dengan CBR
sebesar 2,273, adapun angka fertilitas terendah berada di Kecamatan Arungkeke
sebanyak 271 jiwa (4,35%) dengan CBR sebesar 0,654.
C.
Angka
Morbiditas
Morbiditas yakni
keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena
gangguan/penyakit yang sering dialami penduduk seperti panas, pilek, diare,
sakit kepala, maupun penyakit akut, penyakit kronis (meskipun selama sebulan
terakhir tidak mempunyai keluhan), kecelakaan, kriminalitas, atau keluhan
lainnya (BPS, 2023). Berikut angka morbiditas di Kabupaten Jeneponto.
Tabel 2.4 Angka
Morbiditas Menurut Karakteristik Tahun 2023
Karakteristik |
Angka Kesakitan |
Jenis Kelamin |
|
Laki-Laki |
18,22 |
Perempuan |
21,78 |
Kelompok
Pengeluaran |
|
40 persen terbawah |
23,03 |
40 persen tengah |
19,45 |
20 persen teratas |
15,32 |
Kabupaten
Jeneponto |
20,06 |
Sumber: BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Maret
Angka morbiditas
antara laki-laki dan perempuan hampir sama, dengan perempuan sebesar 21,78 dan
laki-laki sebesar 18,22. Jika berdasarkan karakteristik pengeluaran, angka
tertinggi pada 40% kelompok pengeluaran terbawah sebesar 23,03, lalu 40%
kelompok pengeluaran tengah sebesar 15,32, dan 20% kelompok pengeluaran teratas
15,32%.
D.
Angka
Mortalitas
Mortalitas berkaitan
erat dengan tingkat kematian penduduk, dimana United Nations (UN) dan World
Health Organization (WHO) mendefinisikan ’mati’ sebagai keadaan menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara permanen. Dihitung pula angka kematian
kasar/crude dead rate (CDR), yaitu jumlah kematian per seribu penduduk
pada tahun tertentu. Adapun angka mortalitas di Kabupaten Jeneponto, akan
ditampilkan pada tabel 2.5 berikut.
Tabel 2.5 Angka
Mortalitas pada Rumah Sakit Bersalin dan Puskesmas
Berdasarkan Kecamatan
di Kabupaten Jeneponto Tahun 2023
Kecamatan |
Kematian |
% |
CDR |
Bangkala |
5 |
0,08 |
0,012 |
Bangkala Barat |
7 |
0,11 |
0,017 |
Tamalatea |
11 |
0,18 |
0,027 |
Bontoramba |
10 |
0,16 |
0,024 |
Binamu |
11 |
0,18 |
0,027 |
Turatea |
7 |
0,11 |
0,017 |
Batang |
4 |
0,06 |
0,010 |
Arungkeke |
5 |
0,08 |
0,012 |
Tarowang |
4 |
0,06 |
0,010 |
Kelara |
1 |
0,02 |
0,002 |
Rumbia |
5 |
0,08 |
0,012 |
Kabupaten
Jeneponto |
70 |
100 |
0,169 |
Sumber:
Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, 2023
Angka mortalitas
tertinggi berada di Kecamatan Binamu dan Tamalatea yang tercatat sebanyak 11 jiwa
(0,18%) dengan CDR sebesar 0,027, lalu Kecamatan Bontoramba sebanyak 10 jiwa
(0,16%) dengan CDR sebesar 0,024, adapun angka mortalitas terendah berada di
Kecamatan Kelara sebanyak 1 jiwa (0,02%) dengan CDR sebesar 0,002.
E.
Angka
Migrasi
Migrasi menjadi
komponen terakhir dari demografi penduduk, merupakan perpindahan penduduk dari
suatu daerah/wilayah melewati batas administratif provinsi atau kabupaten/kota,
baik dengan tujuan menetap untuk sementara atau dalam waktu yang lama. Terdapat
tiga istilah yang perlu diketahui, yakni angka migrasi masuk yang didefinisikan
sebagai banyaknya migran masuk ke suatu daerah per 1.000 penduduk daerah
tersebut, angka migrasi keluar yaitu banyaknya migran keluar dari suatu daerah
per 1.000 penduduk daerah tersebut, dan angka migrasi neto adalah banyaknya
migran neto (masuk dikurangi keluar) per 1.000 penduduk daerah tersebut. Adapun
kondisi migrasi di Kabupaten Jeneponto ditampilkan pada tabel 2.6 berikut.
Tabel 2.6 Migrasi
Masuk Total, Migrasi Masuk Keluar, dan Migrasi Neto Total
di Kabupaten
Jeneponto
Kabupaten Jeneponto |
Laki-laki |
Perempuan |
Jumlah |
Migrasi Masuk |
13.402 |
14.049 |
27.451 |
Migrasi Keluar |
37.017 |
37.156 |
74.173 |
Migrasi Neto |
-23.615 |
-23.107 |
-46.722 |
Sumber: BPS, Survei
Penduduk Antar Sensus 2015
Dapat diketahui, jumlah migrasi keluar
lebih banyak dibanding jumlah migrasi masuk di Kabupaten Jeneponto dengan
masing-masing sebesar 74.173 dan 27.451, kemudian migrasi neto tercatat sebesar
-46.722
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan
dapat diketahui berbagai informasi kependudukan di Kabupaten Jeneponto, yang
terdiri dari demografi dan komponen yang mempengaruhi seperti angka fertilitas
(kelahiran), angka mortalitas (kematian), dan angka migrasi. Adapun poin
tambahan yaitu angka kesakitan yang juga penting sebagai indikasi kondisi
kesehatan masyarakat di Kabupaten Jeneponto.
Diketahui tercatat
jumlah penduduk di Kabupaten Jeneponto sebanyak 420.123 jiwa dimana didominasi
oleh penduduk berusia produktif sebesar 69,68%. Kepadatan penduduk sebesar
560,32 jiwa/km2 dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode 2022–2023
sebesar 0,86% per tahun. Adapun tingkat fertilitas di Kabupaten Jeneponto yang
tercatat, yaitu 6.228 jiwa, dengan angka kelahiran kasar/crude birth rate
(CBR), angka morbiditas sebesar 20,06, tingkat mortalitas sebanyak 70 jiwa
dengan angka kematian kasar/crude dead rate (CDR) sekitar 0,169 per
1.000 penduduk. Kemudian untuk migrasi masuk sekitar 27.451 jiwa dan migrasi
keluar sekitar 74.173 jiwa.
B.
Saran
Diharapkan data yang
mengenai kondisi kependudukan di Kabupaten Jeneponto dapat menjadi acuan
pertimbangan oleh pemerintah dalmam memberikan keputusan dan kebijakan ke depannya,
tanpa menghentinkan pengasawan terhadap komponen demografi yang mepengaruhi,
baik itu angka fertilitas, mortalitas, maupun migrasi, begitupun angka
morbiditas. Untuk data migrasi sendiri lebih sulit untuk ditemukan, hal ini
disebabkan oleh ketiadaan survei tersendiri untuk migrasi. Maka diharapkan
makalah selanjutnya dapat lebih detail dan beragam dalam informasi yang
diberikan serta data yang digunakan lebih terbaru.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Migrasi
Sulawesi Selatan. Indonesia: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Daerah Kabupaten
Jeneponto 2023. Jeneponto: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Kesejahteraan
Rakyat Kabupaten Jeneponto 2023. Jeneponto: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2024). Kabupaten Jeneponto dalam
Angka 2024. Jeneponto: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2024). Provinsi Sulawesi
Selatan dalam Angka 2024. Sulawesi Selatan.
Hauser,
Philip M., dan Otis Dudley Duncan. (1959). The Study of Population: An
Investory and Appraisal. Chicago: The University of Chicago Press.
Shyrock,
Henry S., dan Siegel. (1971). The Methods and Materials of Demography.
Washington D.C.: US Bureau of The Cencus.
Comments
Post a Comment