REVIEW MICELLAR WATER
Review kali
ini membahas beberapa micellar water yang pernah kugunakan.
Tipe
kulit :
·
Kombinasi-Berminyak
·
Rentan
berjerawat
·
Pori-pori
besar
Umur 16 tahun.
Pertama kali
beli, waktu itu kelas 10 di Misi Pasaraya. Aku pengen nambahin step skincare-an ku, aku juga bertekad
sebagai warga Negara Indonesia yang baik akan menggunakan produk-produk lokal
termasuk dalam skincare. Tanpa pikir
panjang, gak sabaran dan waktu itu ada karyawannya yang ngeliatin jadi grogi,
akhirnya ambil random.
Dari Sariayu white aromatic1 , tentu saja produk asal Indonesia
Setelah beli aku
baca review-nya, ada yang bilang
rasanya panas di muka. Dan pas aku coba, diawal-awal emang panas, sensasinya
kayak terbakar. Pas udah lama pakenya, kadang rasanya tetap rada-rada panas. Aromanya juga cukup menyengat di hidung. Tapi
akhirnya aku pakai juga sampai habis.
Nyatanya kulit wajahku gak sependapat tentang barang-barang lokal :(
Dulu sempat jerawatan pas SMP, pernah kubahas di review facewash. Setelah pakai ini, kulit wajahku yang udah baik-baik aja mulai kembali muncul jerawatnya. Udah ada satu yang muncul di bagian jidat. Okelah, baru satu.
Setelah habis, aku langsung ganti ke Wardah seawed cleansing micellar water2.
Ini sebenarnya
bagus di kulitku, setiap diaplikasikan terasa melembabkan. Tapi waktu coba ini bersamaan dengan produk lain,
ada-ada aja yang kucoba. Akhirnya di sini,
jerawatku udah mulai muncul beberapa. Tapi bisa kupastikan, bukan micellar water ini penyebabnya.
Kakakku pernah coba pakai, katanya
baunya menyengat banget. Benar-benar rasa rumput laut, gak enak aromanya. Tapi untuk aku ok ok aja, aromanya menyegarkan menurutku.
Karena tergiur
iklan lagi, tergiur review yang katanya produk ini juga bagus, waktu itu produk ini masih
pengeluaran terbaru. Ada efek whitening-nya juga. Akhirnya aku beli Wardah Perfect Bright Tone up micellar water3
Aku gak pakai semua. Dia tertumpah waktu aku bepergian, sebelum pandemi. Tutupnya emang rentan sih, alhasil isinya yang sebenarnya masih banyak gak kepake karena tertumpah
semua. Tapi gapapa, ini kayaknya juga gak cocok sama aku. Efek bright-nya ada, aku merasa kulit lebih cerah setelah menggunakan ini, tapi dia gak efektif untuk jerawatku, yang ada malah betah jerawatnya, walaupun memang fungsi utamanya hanya untuk membershkan. Dan jerawatku makin lama makin banyak, bahkan muncul di daerah yang jarang ada jerawat.
Seperti di pipi dengan area bibir.
Gak ada jaminan cocok di satu produk bakalan cocok dengan produk lainnya walaupun satu merk.
Tapi baru satu kali pemakaian aku langsung berhenti. Taku ada reaksi yang aneh-aneh lagi. Huhu TT. Jadi gak bisa review produk yang satu ini, numpang lewat doang.
***
Aku gak pakai micellar water setelahnya, jadi tidak double cleansing dulu. Ini
bukan hanya karena produknya, tapi aku yang gak sabaran. Setelah itu
aku mulai berniat me-reset tahapan skincare-an ku. Kalau mau coba produk baru, coba satu-satu produk ya, sekalipun beli rangkaian produk tetap jangan dicoba bersamaan. Jadi setiap produk bisa diketahui dengan pasti efek yang ditimbulkan seperti apa. Jangan impulsif kayak aku, langsung menyimpulkan padahal baru mencoba beberapa hari.
Memang perlu ektra sabar dan hati-hati kalau urusan
skincare-an.
Juli 2020
Comments
Post a Comment